Jakarta dan Masyarakat Urban dalam Film Jakarta vs Everybody

Film is not just moving pictures, but these pictures contain meaning and become a representation of reality. Likewise with the film Jakarta vs Everybody, which only entertainment also group people who live in Jakarta. This study aims to dissect urban society analysis knife used Ferdinand de Saussure's semiotic theory, signs are associated or physical that can be sensed called signifiers take form concepts. mental concept idea signified. The type research descriptive qualitative order reveal more deeply Everybody. results this there three forms describing society, namely individualistic personality free unattached lifestyle, full nightlife discotheques, as well high mobility doing anything achieve prosperity.
 Abstrak
 bukan sekadar gambar yang bergerak, namun gambar-gambar bergerak tersebut mengandung makna dan menjadi representasi dari sebuah kenyataan. Begitu juga dengan tidak hanya hiburan tetapi kelompok masyarakat hidup di Penelitian ini bertujuan untuk membedah dalam mana pisau analisis digunakan adalah teori semiotika Saussure, tanda diaosiasikan atau berupa fisik dapat diindera disebut penanda (signifier) berbentuk konsep ide petanda (signified). Jenis penelitian kualitatif deskriptif guna mengungkap lebih mendalam Hasil bahwa terdapat tiga bentuk menggambarkan Jakarta, yaitu kepribadian masyarakatnya individualis, gaya bebas terikat, penuh kehidupan malam diskotik, serta mobilitas tinggi melakukan apa saja mencapai kesejahteraan, termasuk hal artis peran sekaligus pengedar narkoba.